Jangan Pernah Meminta Izin Kepada Makhluk Ghaib Ketika melewati Tempat Seram. ust joko suseno

Jangan Pernah Meminta Izin Kepada Makhluk Ghaib
Ketika melewati Tempat Seram

Rafi bin Umair at Tamimi adalah seorang sahabat yang berasal dari kabilah Bani Tamim. Kisah keislamannya termasuk unik, karena berawal dari sebuah mimpi ketika ia tertidur di padang pasir yang luas.
.
Suatu ketika Rafi sedang melakukan perjalanan menembus padang pasir yang luas. Jika siang harinya sangat panas membakar, ia melakukan perjalanan pada malam hari, dan ia beristirahat sambil berteduh di bawah pepohonan atau bayang-bayang batuan besar. Pada suatu malam, ketika ia tiba di suatu lembah yang bernama Ramal ‘Alij, ia merasakan kantuk yang tidak tertahankan, karena itu ia turun dari untanya dan bermaksud tidur sebentar sampai kantuknya hilang. Seperti kebiasaan para musafir jahiliah, sebelum tidur ia berdoa,“Aku berlindung kepada penunggu/penguasa lembah ini dari gangguan jin!!”
.
Belum lama tertidur, ia bermimpi melihat seorang laki-laki membawa tombak yang akan ditusukkan ke tulang rusuk untanya. Tentu saja ia kaget dan tiba-tiba terbangun, ia melihat ke kanan-kirinya, dan ia tidak melihat apa-apa, untanya-pun keadaannya baik-baik saja. Karena kantuknya belum hilang, ia meneruskan tidurnya.
.
Sesaat tertidur, sekali lagi ia bermimpi yang sama seperti sebelumnya, dan ia tersentak bangun. Kali ini ia melihat untanya berontak, dan seorang lelaki yang membawa tombak seperti yang terlihat pada mimpinya sedang berusaha menyerang untanya. Tetapi seorang lelaki tua memeganginya dan berusaha menghalangi niatnya. Keduanya tampak bertengkar dan berdebat keras, sampai tiba-tiba datang tiga ekor banteng (sapi liar) menghampiri mereka. Orang tua itu berkata, “Ambillah salah satu banteng ini sebagai pengganti dari unta milik manusia yang ingin engkau ambil, sesungguhnya ia dalam perlindunganku!!”
.
Lelaki yang membawa tombak itu memilih salah satu dari tiga banteng tersebut dan berlalu pergi. Si orang tua berpaling kepada Rafi dan berkata, “Hai manusia, jika engkau beristirahat di suatu lembah, dan engkau merasa ngeri dengan seramnya lembah itu, maka katakanlah : Aku berlindung kepada Tuhannya Muhammad dari seramnya lembah ini!! Janganlah engkau meminta perlindungan kepada jin atau siapapun dari penghuni lembah itu, sesungguhnya hal itu adalah perkara yang bathil!!”
Rafi berkata, “Siapakah Muhammad itu!!”
.
Orang tua berkata, “Dia adalah seorang nabi berbangsa Arab, dia bukan dari timur dan bukan pula dari barat, dan diutus sebagai rasul pada hari senin!!”
Maksudnya dari timur, adalah Persia dan dari barat adalah Romawi. Dua kerajaan besar itulah yang saat itu menjangkau ke wilayah Arab. Di bagian timur dan selatan, yakni Yaman dan sekitarnya termasuk kekuasaan Kisra Persia, dan di wilayah barat dan utara seperti Syam, Palestina, Mesir dan sekitarnya termasuk kekuasaan Kaisar Romawi.
“Dimanakah tempat tinggalnya?” Tanya Rafi lagi.
“Di Kota Yatsrib, yang banyak pohon kurmanya!!” Kata lelaki tua itu.
.
Sebelum sempat berkata dan menanyakan sesuatu lagi, lelaki tua itu hilang dari pandangannya. Rafi membatalkan tujuan perjalanannya, dan ia memacu tunggangannya menuju Yatsrib yang saat itu namanya telah berubah menjadi Madinah.
.
Setibanya di sana, ia menanyakan tentang Nabi SAW dan mereka menunjukkan tempatnya di masjid. Ia segera menuju Masjid Nabi, dan melihat kedatangannya, Nabi SAW langsung menyambutnya dengan gembira. Sebelum sempat ia menceritakan pengalamannya, beliau yang terlebih dahulu menceritakan apa yang dialaminya, dan menyatakan kalau dua orang yang dilihatnya itu adalah dari bangsa jin. Lelaki tua yang melindunginya itu adalah jin yang telah memeluk Islam.
.
Nabi SAW menceritakan tentang risalah Islam, dan menyeru Rafi untuk mengikutinya, dan tanpa banyak pertimbangan lagi ia memenuhi ajakan beliau tersebut memeluk Islam. Sungguh keislamannya merupakan berkah dari dakwah tidak langsung dari jin penghuni lembah Ramal ‘Alij, di tengah belantara padang pasir yang luas.

Komentar