Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

خير النكاح أيسره

“Sebaik-baik nikah adalah nikah yang paling sederhana” (HR. Abu Daud No. 2117; Shahih)

Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- bersabda:

إِنَّ مِنْ يُمْنِ الْمَرْأَةِ تَيْسِيرَ خِطْبَتِهَا، وَتَيْسِيرَ صَدَاقِهَا

“Sesungguhnya dari keberkahan seorang wanita adalah dengan meringankan proses khitbah (lamaran) dan meringankan maharnya.” (HR. Ahmad No. 24477; Hasan)

Dan dirawayatkan pula dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:

أَعْظَمُ النِّسَاءِ بَرَكَةً أَيْسَرُهُنَّ مَئُونَةً

“Wanita yang paling besar berkahnya adalah wanita yang paling sederhana maharnya.” (HR. Ahmad No. 25119; Dha’if)

Rasulullah hanya menjadikan maharnya sebuah perisai  yang sudah hancur. Ibnu Abbas -radhiyallahu anhu- bercerita:

لَمَّا تَزَوَّجَ عَلِيٌّ فَاطِمَةَ قَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَعْطِهَا شَيْئًا»، قَالَ: مَا عِنْدِي شَيْءٌ، قَالَ: أَيْنَ دِرْعُكَ الْحُطَمِيَّةُ؟

“Ketika Ali hendak menikahi Fathimah, maka Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- bersabda kepada Ali: ‘Berikanlah kepada Fatimah sesuatu’. Maka Ali berkata: ‘Aku belum memiliki harta’. Maka Rasulullah bersabda: ‘Mana perisaimu yang sudah hancur?’ (HR. Abu Daud No. 2125; Shahih)

Dan bahkan ketika Umar bin Khattab -radhiyallahu anhu- berkhutbah, beliau berkata:

أَلَا لَا تُغَالُوا بِصُدُقِ النِّسَاءِ، فَإِنَّهَا لَوْ كَانَتْ مَكْرُمَةً فِي الدُّنْيَا، أَوْ تَقْوَى عِنْدَ اللَّهِ لَكَانَ أَوْلَاكُمْ بِهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، مَا أَصْدَقَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ امْرَأَةً مِنْ نِسَائِهِ، وَلَا أُصْدِقَتْ امْرَأَةٌ مِنْ بَنَاتِهِ أَكْثَرَ مِنْ ثِنْتَيْ عَشْرَةَ أُوقِيَّةً

“Janganlah kalian berlebih-lebihan dalam memberikan mahar kepada wanita, karena jika itu adalah sebuah kehormatan di dunia dan ketaqwaan di sisi Allah maka yang lebih berhak untuk itu adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Namun Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah memberikan mahar kepada istri-istri beliau lebih dari 12 uqiyyah (ons) perak” (HR. Abu Daud No. 2106; Hasan Shahih)

Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- menganjurkan agar disederhakan. Beliau bersabda kepada Abdurrahman bin Auf setelah akad nikahnya dilangsukan:

أَوْلِمْ وَلَوْ بِشَاةٍ

“Buatlah walimah walau hanya dengan seekor kambing” (HR. Bukhari No. 2048)

Komentar